Wartawan: Saskia , Fredy Wijaya | Penyunting: Valdo Feranda
Webinar Let's Talks About Sex yang diadakan oleh Tim SDD pada hari Jumat (10/12/21). Membicarakan tentang para remaja pada usia mereka yang masih dibawah umur sudah berpikir tentang hubungan seksual. Tim SDD mengundang 2 mentor yang akan memberikan dan juga menjelaskan tentang seks. Beliau bernama Pak Charles dan juga Ibu Devi. Mereka berdua membangun sebuah yayasan yang bernama Yayasan RUTH yang mulai berdiri resmi pada Tahun 2011. "Kami membangun sebuah yayasan karena salah satu dari teman kami hamil dan juga mendapatkan stigma negatif dari masyarakat. Mereka dianggap sebagai aib dan juga diusir oleh kedua orang tuanya sendiri. Kami menyadari bahwa setiap wanita dengan kehamilan yang tidak direncanakan, mereka mengalami stigma negatif dari masyarakat bahkan keluarga mereka sendiri. Stigma negatif bisa bermacam-macam bahkan juga ada yang diusir dari kampungnya, lingkungan nya, dan sebagainya. Sehingga dianggap sebagai anak nakal, perempuan nakal dan sebagainya. Itu lah motivasi awal Yayasan RUTH dibangun", ucap Ibu Devi
Pendapat beliau tentang predator-predator seksual yang korban dari perbuatan mereka di kalangan remaja, sehingga korban dicap buruk oleh kalangan masyarakat. Dan ini dia pendapat beliau bahwa setiap orang diciptakan dengan tujuan Tuhan, artinya anak yang sekalipun awal cerita tidak bagus, tetap dengan tujuan Tuhan. Begitupun juga dengan wanita dengan kehamilan yang tidak diinginkan karena Sosial budaya dan Nilai norma yang tidak komprehensif. Itu lah yang menyebabkan dengan mudah masyarakat membuat sebuah stigma negatif. Mereka menganggap kejadian tersebut aib dan memalukan, sehingga wanita yang paling menanggung akibatnya. Untuk mengubah pandangan masyarakat tidak semudah yang dipikirkan dan harus diedukasi terlebih dahulu. Maka itu sebabnya kita harus melakukan sosialisasi agar kita tidak terjatuh pada lubang yang sama.
"Tujuan utama dalam mengadakan webinar tentang sex pada kalangan remaja yaitu untuk mengedukasikan dan juga menolong banget untuk mensosialisasikan tentang bagaimana langkah-langkah preventif, karena jika sudah terlanjur dengan free sex atau hamil, itu sudah termasuk complicated. Perlu sekali anak anak muda untuk diedukasi walau banyak yang tidak paham atau mendapat info yang salah dari media sosial, jadi saat menerima undangan tersebut, saya berpikir ini adalah kesempatan yang bagus untuk mengedukasikan para anak muda seperti kalian", jawab Pak Charles yang dilengkapi oleh penjelasan Ibu Devi.
"Dampak atau manfaat yang diharapkan kepada audience atau para remaja yaitu munculnya awareness, mulai dari yang ingin melakukan menjadi yang tidak ingin melakukan, jika sudah melakukannya berarti dia mencari pertolongan agar dapat menghindari banyak penyimpangan. Generasi muda sekarang ini sedang diserang habis habisan yang berniat jahat untuk uang, lalu orang-orang yang mencoba untuk memutar balikan kebenaran dan etika supaya apa yang salah dianggap baik atas nama cinta dan hak asasi. Dosa seksual juga tidak memandang suku, agama, dan juga ras sehingga perlu di edukasi dan harapan kami adalah tidak ada lagi kasus penyimpangan hubungan seksual diluar pernikahan, free sex, dll. Beliau pun berharap bahwa angka persentase dari kasus kasus tersebut semakin menurun, dan berharap kasus-kasus tersebut semakin sedikit di Indonesia", harap Pak Charles dan Ibu Devi.
Penyuluhan ini sangat penting karena jika kita mendapat informasi dari sumber yang belum tentu kebenarannya, maka yang akan kita lakukan setelah mendapatkan informasi tersebut akan salah. Setidaknya para siswa tahu bahwa mereka ingin mencari tahu, mereka akan coba mencari ke guru, konselor, dan ke orang yang dipercaya. Jangan sampai sesat dijalan. Sex education dapat dilakukan sedari dini sesuai dengan porsi dan tahapannya. Bekerja sama dengan instansi pendidikan untuk penyuluhan tentang sex education.
Comments