Wartawan: Alvin Matthew Handrean, Ananda Gunawan Sentosa | Penyunting: Sabrina Yitran N.P
Pernahkah Anda membayangkan bagaimana Anda dapat bersekolah di sekolah baru, namun tidak harus menunggu tahun ajaran baru dimulai? Jawaban itu dapat dijawab oleh SMA Citra Berkat Tangerang.
SMA Citra Berkat Tangerang melaksanakan trial class (contoh kelas) pada Sabtu (27/11) lalu. Kegiatan ini diadakan untuk mengenalkan calon siswa mengenai lingkungan belajar barunya, yang sudah pasti di SMA Citra Berkat Tangerang. Trial class ini dilaksanakan secara hybrid, peserta didik yang berasal dari luar Sekolah Citra Berkat Tangerang akan hadir secara langsung di unit SMA, sedangkan peserta didik yang berasal dari Sekolah Citra Berkat Tangerang akan menghadiri secara daring.
Pada kegiatan ini, para siswa akan mengikuti dua contoh kelas. Kelas pertama adalah kelas pilihan calon siswa, terdapat tiga kelas yang dapat dipilih yaitu, geografi, biologi, serta bahasa Inggris. Ketiga kelas ini dipisah menjadi tiga kelas yang berbeda, kelas biologi berada di laboratorium biologi, geografi berada di ruang sejarah, dan bahasa Inggris berada di ruang bahasa Jepang. Kemudian, pada sesi kedua, para calon siswa akan berpindah menuju laboratorium komputer untuk mengikuti kelas TIK.
Para peserta yang hadir secara onsite diwajibkan mengikuti protokol kesehatan. Sebelum masuk, mereka diwajibkan untuk mencuci tangan dan mengukur suhu. Kemudian, selama berada di ruangan, mereka akan duduk di kursi yang disediakan serta menjaga jarak.
Kegiatan ini berjalan dengan baik. Namun, kegiatan ini selesai terlambat 30 menit dari jadwal seharusnya.
Kimberly, seorang siswi dari SMP Gita Bangsa, Tangerang, mengikuti trial class bahasa Inggris, mengakui bahwa materinya cukup menarik.
“Menarik. Sebagian (materinya menarik -red),” ujarnya saat diwawancarai langsung.
Kimberly sendiri memilih kelas bahasa Inggris. Ia memilih kelas itu karena merasa memiliki kemampuan di pelajaran ini.
“Bahasa Inggris dan TIK. Karena, saya merasa paling jago di situ,” sambungnya.
Serupa dengan Kimberly, Farrel, salah seorang murid dari SMP Gita Bangsa Tangerang, mengatakan bahwa materinya cukup menarik.
“Ya, lumayan menarik,” ujarnya.
Ms. Yayuk Sri Rahayu, seorang guru yang mengampu pelajaran bahasa Inggris, dan akrab disapa Ms. Ayu ini mengaku bahwa terdapat beberapa perbedaan ketika mengajar di trial class ini.
“Mungkin ada sedikit perbedaan ya kan kita belum kenal mereka belum kenal kita jadi mungkin masih malu mungkin masih canggung dan lain sebagainya juga kita belum bisa untuk mengenali sekarang kemampuan dari masing-masing siswa jadi kemampuan anak ini dalam bidang studi tertentu mungkin berbeda-beda jadi kita mix aja untuk kita kenal kan pembelajaran yang menyenangkan,” ujarnya, saat diwawancarai oleh tim ArlogiC.
Pada trial class ini, guru pengampu mengamati bahwa setiap murid memiliki kemampuan dan kepribadian yang berbeda-beda. Salah satunya adalah guru pengampu geografi, Mr. Louis Manuel Marhaendra.
“Oke, dari sikapnya sih kelihatannya ada dua anak yang extrovert. Jadi, bener-bener semangat banget, terus ya ajak bercanda juga nyaut gitu ya. Tapi satu anak lagi mungkin sedikit tertutup. Tapi, so far bagus sih,” ujarnya.
Pada kegiatan trial class geografi, guru yang memiliki kesenangan dengan alam ini mengajarkan tentang revolusi bumi.
“Kalau di geografi itu, saya mengajarkan tentang rotasi revolusi. Terus, saya mengajarkan tentang perbedaan musim di setiap negara. Terus, saya terakhir saya minta anak itu untuk praktik, ya, nentuin negara mana terus dia itu masuk ke dalam musim apa, karena lintang utara dan lintang selatan itu ternyata berbeda,” katanya, saat tim ArlogiC wawancarai di ruangannya.
Kembali ke pendapat Ms. Ayu, beliau memiliki harapan agar para siswa dapat mengembangkan kemampuannya lagi.
“Bisa untuk push lagi anak-anak kita untuk mereka bisa lebih explore lagi untuk mereka bisa percaya diri lagi, lebih berani lagi, terutama untuk bahasa Inggris. Karena, pada dasarnya, mereka bukan tidak bisa, tapi kadang-kadang malu, seperti malu takut salah, malu takut diketawain temannya, itu yang membuat mereka merasa tertahan untuk lebih keluar English-nya, begitu,” katanya.
Mr Lou memberikan pesan agar para siswa dapat merasa nyaman selama belajar di SMA Citra Berkat.
“Semoga nyaman bersekolah di SMA Citra Berkat, sesuai dengan apa yang diajarkan dan dirasakan oleh anak-anak,” tutupnya.
Comments