Basket merupakan olahraga yang dilakukan secara kelompok dan dimainkan oleh dua tim yang berlawanan. Basket sendiri identik dimainkan oleh kalangan para pria, tak jarang juga orang yang tidak mengetahui bahwa basket juga dapat dimainkan oleh wanita.
Dalam seminar “Be Student Be Athlete” yang dipandu oleh dua moderator dari SMA Citra Berkat, Daffa Kairul ( XI IPS 2) dan juga Excellnesia ( X IPS 2) turut menghadirkan 2 orang wanita yang bukan hanya unggul dalam hal pendidikan, tetapi juga di dalam olahraga basket. Mereka adalah Regita Pramesti dan Ayu Sriartha, atlet yang telah mengukir banyak prestasi dalam bidang olahraga basket.
Diketahui bahwa keduanya telah menekuni bidang olahraga basket sejak mereka masih duduk di bangku sekolah. Ketertarikan keduannya terhadap basket berawal dari keluarga sendiri. Karena itulah kemampuan serta teknik bermain yang mereka tampilkan di lapangan sudah pasti tidak perlu diragukan lagi. Ayu Sriartha pernah mewakili Indonesia di Asian Games, sedangkan Regita pernah bertanding dalam kejuaraan basket internasional, seperti di China, Jepang, dan Belanda.
Tak jarang keduanya mengalami kesulitan semasa sekolah maupun semasa perkuliahan di tengah aktivitas dan jadwal mereka yang padat sebagai seorang atlet basket. Keduannya diketahui mengalami tantangan dalam dunia basket.
“Di SMA 2 bulan 4 bulan tanding dan selama di SMA saya gak belajar. Di UPH saya mencoba lebih serius untuk belajar dan mendengarkan dosen,” ujar Regita Pramesti pada seminar di hari Jumat (15/05/2020) lalu.
Di lain sisi, Ayu Sriartha pun mengalami kesulitan mempertahankan prestasi baik dalam bidang akademis dan nonakademis, tetapi ia bisa menaklukkannya dengan mendapatkan ranking dan juara. Walaupun mereka mengalami kesulitan maupun tantangan dalm dunia pendidikan, mereka tetap mempunyai solusi tersendiri dalam menghadapi tantangan tersebut, yaitu dengan mengorbankan waktu istirahat demi menuntaskan tugas yang menumpuk.
Dalam seminar ini juga, Regita serta Ayu memberikan tanggapan mereka terkait dengan menjadi pemain basket itu dijadikan alasan untuk malas belajar.
Menurut Regita sendiri jika menyukai basket, gunakan itu sebagai alat untuk menunjukan berbagai hal positif. Regita juga mengatakan bahwa tergantung dari individu itu sendiri mau berjuang melawan rasa malasnya atau tidak.
Sementara itu, Ayu menegaskan bahwa seseorang perlu menargetkan pendidikan karena pendidikan lebih menjamin di masa depan, basket tidak menjamin masa depan seseorang sepenuhnya, pendidkan akademis dan nonakademis harus diseimbangkan.
Meski basket merupakan kegemaran mereka, kedua pemain ini mengaku pernah merasa bosan di beberapa waktu. Walaupun begitu, Ayu dan Regita menyampaikan bahwa kembali lagi ke target yang belum tercapai, di mana rasa bosan tersebut harus dilawan dan dijadikan refleksi untuk ke depannya.
Selama bermain basket keduannya juga pernah mengalami pengalaman pahit.Pengalaman pahit yang pernah dialami oleh keduannya ialah cedera. Hal tersebut pastinya menimbulkan perasaan trauma, seperti halnya yang dialami oleh Ayu. Ia mengatakan bahwa perasaan trauma tersebut ia dapatkan semasa penyembuhan yang ia jalani akibat cedera.Walaupun begitu, saat ia berada di lapangan, ia harus tetap fokus dan tidak memikirkan hal lainnya.
Semua tantangan yang mereka hadapi selama menekuni olahraga basket dapat mereka taklukkan dan hadapi karena adanya dukungan dari keluarga.
“[Motivasi saya adalah] keluarga, karena ingin membanggakan orang tua. Dan kalau di kuliah kan punya IP tertentu dan kalau kita gak mencapainya pasti di-cut dan nantinya akan ngerepotin orang tua lagi,” ujar Regita Pramesti.
Bagaimanapun juga, keluarga merupakan salah satu motivasi penting bagi mereka dalam mencapai tujuan mereka, walaupun mungkin beberapa orang tua yang tidak menyetujui anaknya bermain basket.
Terkait hal tersebut, kedua pemain basket ini menyarankan, “Tanya alasannya apa? dan mencoba meyakinkan orang tuamu dengan pertimbangan resiko dan coba ajak orang tuamu saat anaknya ikut tanding.”
Acara yang berlangsung selama satu jam ini diakhiri dengan pesan singkat dari kedua narasumber. Ayu dan Regita mengimbau Citrapreneurs untuk tetap semangat dalam segala situasi yang dijalani. Selain itu, keduanya mengingatkan untuk banyak meluangkan waktu bersama keluarga.
Comentarios