Reporter : Clarissa Angelica & Hansen Utomo Gunawan
Naskah : Hansen Utomo Gunawan
Editor : Fitriana Defita Sari
Pada 30 Maret 2021 lalu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (sekarang Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi) Nadiem Makarim, melalui SKB 4 Menteri bersama Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Dalam Negeri, mengumumkan bahwa sekolah diizinkan untuk melakukan pembelajaran secara tatap muka pada bulan Juli 2021 mendatang. Hal ini diperuntukkan bagi sekolah-sekolah yang sudah melakukan vaksinasi terhadap guru-gurunya.
Kepala Sekolah SMA Citra Berkat, Mr. Prasetyandaru P., S.Pd., M.Si mengatakan bahwa ada kemungkinan untuk Sekolah Citra Berkat akan membuka sekolah pada bulan Juli 2021.
"Kalau kapannya, Mr. tidak bisa memastikan, yang pasti kemarin kita sudah mengisi survei dari dinas pendidikan provinsi," ujar Mr. Pras ketika dihubungi oleh tim ArlogiC lewat Google Meet.
"Kemudian jika Provinsi Banten sudah menyatakan kalau kita boleh membuka sekolah, baru saya, (dan) kita sekolah SMA Citra Berkat menghubungi (para) siswa, orang tua membuat surat, setuju atau tidak pakai meterai dan sebagainya. Lalu, baru kita persiapan dulu, percobaan dulu," tambahnya.
Dikarenakan masih masa pandemi, kebiasaan baru akan diterapkan dan mulai dilakukan pembiasaan atau adaptasi terhadap hal baru, maka pembelajaran di SMA Citra Berkat tentu nantinya akan berubah. Dulu kita menggunakan worksheet untuk mengerjakan tugas, mungkin nanti kita akan mencatat menggunakan handphone/laptop kita sebagai media belajar.
Mr. Pras menyatakan bahwa kemungkinan sistem yang akan digunakan saat pembelajaran tatap muka nanti adalah sistem hybrid (belajar tatap muka dengan menggunakan ponsel masing-masing siswa), serta didukung oleh aplikasi bernama Moodle. Moodle ini akan menggantikan peranti lunak Google Classroom yang biasa digunakan saat ini. Walaupun nantinya beberapa pelajaran masih ada yang menggunakan platform Google Classroom.
"Kita akan menambah namanya Moodle, nak. Kita kemarin mencari-cari yang lebih efektif dan lebih bagus untuk anak-anak namanya Moodle itu promising banget kayaknya itu calon yang akan kita gunakan untuk menemani kita di tahun ajaran baru nanti, untuk Google Classroom kita akan pakai untuk beberapa case, namun nanti kita akan mulai beralih ke Moodle," katanya.
Dilansir dari niagahoster.co.id, Moodle merupakan aplikasi learning management system (LMS) yang dibuat khusus sebagai sebuah sistem manajemen pembelajaran.
Mr. Pras juga menyebutkan hal yang membuat SMA Citra Berkat akhirnya beralih dari Google Classroom ke Moodle, salah satu alasannya yaitu fitur lebih lengkap.
"Itu sama kayak Google Classroom, (dan) sama kayak Schoology, cuma di Moodle ini ada beberapa fasilitas yang dilengkapi," terangnya.
Para siswa diharapkan memiliki kemampuan-kemampuan esensial untuk menunjang pembelajaran tatap muka nanti seperti, membuka email, menyerahkan tugas, dan skill lain yang berkaitan dengan aplikasi pembelajaran.
"Tidak cuma masalah cara belajar saja, lewat online atau hybrid learning, tapi juga skill-skill digitalnya harus lebih diasah," ujar Mr. Pras.
Dengan sistem pembelajaran yang dimodifikasi, Mr. Pras berharap para siswa kelak datang ke sekolah dengan mindset atau pola pikir yang baru dan mematuhi protokol kesehatan serta akan diawasi oleh JE dan dewan guru sebagai Satgas.
"Datang dengan mindsetting yang baru, pola pikir yang baru, jadi sekolah tidak akan pernah sama lagi, nak, tidak akan pernah kembali ke zaman sebelum pandemi. New normal itu new mindset," tutupnya.
Comentarios