Wartawan : Clarissa Angelica dan Saskia Ayu Lastri | Penyunting : Ivana Veronica Santoso
AKM (ANBK) atau Asesmen Nasional, adalah penilaian terhadap mutu setiap sekolah, madrasah, dan program pada tingkat dasar dan menengah dengan maksud tujuan yaitu pengembangan kompetensi dan karakter murid yang akan diperkirakan dilaksanakan pada bulan September mendatang. Demi menyokong kegiatan dari pemerintah ini, Sekolah Citra Berkat ikut serta melaksanakan kegiatan simulasi AKM (ANBK) secara offline, yaitu dilaksanakan di Sekolah Citra Berkat, Citra Raya, Tangerang pada hari Rabu (25/08/2021).
Kegiatan simulasi AKM (ANBK) ini diikuti oleh kurang lebih 48 siswa/siswi kelas 11 dari SMA Citra Berkat Tangerang. Siswa yang mengikuti simulasi AKM (ANBK) ini sudah ditentukan nama-namanya oleh Kemendikbud Ristek. Kegiatan yang dilaksanakan secara offline ini dibagi hingga 3 sesi, yaitu sesi pagi dari pukul 07.00 - 09.45 WIB, sesi siang dilaksanakan dari jam 10.00 - 12.00 WIB, dan sesi sore dilaksanakan pada pukul 13.00 - 15.45 WIB. Setiap sesi dibatasi jumlahnya sekitar 15 orang dikarenakan prosedur kesehatan yang dianjurkan, apalagi situasi kita masih berada di tengah pandami covid-19.
Banyak yang dipersiapkan oleh Sekolah Citra Berkat untuk menyukseskan acara simulasi AKM (ANBK) ini, mulai dari perangkat, koneksi, hingga izin dari orang tua siswa/i untuk melakukan simulasi (ANBK) di Sekolah dan juga pastinya mengikuti prokes yang ketat. "Prokes yang disiapkan oleh sekolah sangat baik, sebelum masuk kita diharuskan mencuci tangan terlebih dahulu dan di cek suhu tubuhnya. Ketika menunggu untuk masuk ke lab komputer juga diberikan kursi yang berjarak agar tidak berkerumun. Di Dalam lab juga jarak dari satu komputer ke komputer yang lain juga cukup jauh jadi sangat aman untuk kita melakukan simulasi," kata Sabrina Yitran Natalia Putri, seorang siswi SMA Citra Berkat yang berpartisipasi dalam simulasi hari ini.
Para siswa dan siswi SMA Citra Berkat yang ditunjuk pastinya melakukan berbagai persiapan untuk mengikuti simulasi AKM (ANBK), contohnya seperti Masha Arkananta Putri. "Persiapannya ya prokes, dan mungkin latihan2 buat soal2 sejenis AKM," katanya saat dihubungi melalui WhatsApp.
Soal AKM (ANBK) sendiri menurut pendapat dari peserta, ada banyak bacaannya dan diberi waktu mengerjakan kurang lebih 2 Jam 45 Menit. "Dari yang saya kerjakan saya mendapatkan soal Matematika, Bahasa Indonesia dan IPA mungkin. Saya juga kurang yakin untuk pelajaran IPA karena soalnya hanya berisi bacaan dan jawabannya ada yang sesuai pendapat kita ataupun pilihan banyak," tulis Sabrina Yitran Natalia Putri melalui WhatsApp.
Begini tanggapan Masha Arkananta Putri mengenai soal yang didapat, "Buat simulasi ini lebih banyak ke literasi kayak ada puisi, terus kisah inspirasi dari seseorang, dan bacaannya cukup banyak."
"Soal-soal yang dikerjakan terdiri dari soal literasi dan numerasi, kesan saya untuk simulasi (ANBK) ini menurut saya asyik, soal-soal yang disediakan juga menguji ketelitian," ujar Ozora Zoe Ivenna melalui WhatsApp.
Walaupun persiapan disiapkan sedemikian rupa pasti ada saja kendala yang dihadapi saat Simulasi AKM (ANBK), seperti salah satunya dialami oleh Mahsa Artakananta Putri dari Kelas 11. "Ada seperti loading yang lama, kalo aku cuma itu aja si, kalo yg lain ada problem lainnya," ujarnya saat dihubungi di WhatsApp.
Sama halnya Sabrina Yitran Natalia Putri yang mengalami kendala saat Simulasi AKM (ANBK). "Kalo kendala mungkin ketika setelah melogin akun, di situ kita harus menunggu cukup lama untuk bisa ke halaman soal," ucapnya.
Tak hanya para siswa saja yang mengalami kendala untuk melakukan simulasi (ANBK) di tengah pandemi Covid-19 ini, guru dan panitia pun mengalami kendala serupa, seperti yang disampaikan Mr Lius sebagai Panitia pelaksanaan (ANBK). "Untuk kendala yang dialami pihak sekolah adalah saat mengundang para peserta didik ke sekolah, ada orang tua yang masih khawatir terhadap kesehatan atau keselamatan putra/i mereka untuk aktivitas keluar rumah. Dan memang tidak wajib peserta didik untuk hadir ke sekolah," katanya melalui WhatsApp.
Diakhir para siswa dan siswi memberikan harapannya untuk sistem Pendidikan Indonesia kedepannya. "Semoga dengan adanya (ANBK) ini, pendidikan indonesia lebih baik dari sisi literasi dan numerasinya," kata Masha Arkananta Putri.
"Pesan aku untuk sistem pendidikan pastinya semakin lebih baik dan menciptakan program-program pendidikan yang dapat menggali kemampuan setiap anak didik," harap Ozora Zoe Ivenna.
Harapan Sabrina Yitran Natalia Putri untuk sistem Pendidikan Indonesia kedepannya, "Ini merupakan sebuah kemajuan yang sangat bagus dari pada sistem UN kemarin karena di sini lah kita dilatih dalam kemampuan literasinya untuk bisa memahami soal ataupun bacaan."
Adapun pesan dan harapan dari pihak sekolah, "Semoga dengan (ANBK) ini dapat menjadikan dasar untuk pembuatan keputusan/program dari Pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia," ujar Mr Lius.
Kommentare