top of page
Gambar penulisscbzine

"Semoga semua makhluk hidup berbahagia," ini perayaan Waisak SMA Citra Berkat Tangerang!


Mahes Jan Anargya/ArlogiC


Wartawan : Raphita Munthe dan Violeta Ratna Hapsari

Penyunting : Brigitta Noverina Puteri


Pada hari Kamis (19/05/2022), SMA Citra Berkat Tangerang mengadakan acara Waisak. Acara ini dilaksanakan untuk merayakan hari raya Waisak dan diadakan secara offline di lapangan indoor sekolah setelah 2 tahun terpaksa diadakan secara online akibat pandemi Covid-19.


Sambil duduk bersilang di lapangan, para siswa-siswi mendengarkan pesan dari Mr. Pras serta Ms. Tri, masing-masing selaku kepala sekolah dan guru agama Buddha, tentang pentingnya menjaga protokol kesehatan dan toleransi antar umat beragama serta penghormatan kepada sesama makhluk hidup.


Meski hanya berlangsung selama empat puluh lima menit, acara tetap terasa berkesan bagi para peserta. Selain pesan dari guru yang bersangkutan, acara juga dimeriahkan dengan adanya acara pelepasan burung (fangshen) dan penampilan oleh siswi yang beragama Buddha.


Fangshen dilakukan sebagai simbol kebebasan agar semua makhluk hidup berbahagia. Makna dari fangshen ini adalah agar hewan-hewan itu dapat merasakan kembali kehidupan alam bebas dan bahagia karena tidak dikurung. Selain itu, juga untuk memberikan kesempatan untuk terus hidup kepada makhluk lain. Mr. Pras, Ms. Anik, dan Ms. Tri menjadi perwakilan dari sekolah untuk melepaskan burung-burung tersebut.


Kemudian, para siswa yang beragama Buddha menampilkan sebuah lagu sebagai penutup acara.


Amel, salah satu panitia acara Waisak, mengatakan bahwa acara telah dipersiapkan dengan baik kendati kurangnya waktu persiapan. "Sebenernya persiapan baik dari panitia maupun penampilan dari siswa terbatas banget karena acaranya juga dadakan, jadi aku harap kedepannya bisa lebih maksimal dengan waktu yang cukup," ucapnya via WhatsApp. Fitri, anggota panitia juga, pun mengatakan demikian. Anggota panitia pun baru diberitahu waktu tepat satu hari sebelum acara, ujarnya. "Kami diberitahukan waktu yang fiks itu H-1 sehingga kami harus membuat konsep secepat itu. Kami mencari siswa yang bisa tampil saat Waisak dan sebenarnya itu tidak ada latihan baik itu dari MC maupun panitia lain."


Terlepas dari kurangnya waktu persiapan, acara tampaknya tetap berjalan mulus dan tidak begitu mengganggu pengalaman para peserta. Caroline, salah satu peserta dan juga penampil, mengatakan bahwa acaranya seru. "Seru sih, karena ada momen pelepasan burung yang sebelumnya belum pernah aku rasain," tutupnya.

31 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Perayaan Valentine Serta Sejarah Valentine

Reporter: Merlyn Yeron & Octwel Friani | Editor: Yolanda Dermawan. Sekitar dua tahun pasca pandemi Covid mewabah, Valentine tidak...

Selamat Hari Kasih Sayang!

Reporter : Violeta & Zerrin | Penyunting : Diandra Tanggal 14 Februari biasa diperingati sebagai hari kasih sayang atau yang lebih akrab...

댓글


bottom of page