top of page

Pembuatan Makalah untuk Kelas 12, Apa Respons Mereka?

  • Gambar penulis: scbzine
    scbzine
  • 24 Feb 2022
  • 5 menit membaca

Reporter: Clarissa Angelica, Zifora | Penyunting : Casvetra Aurora


Murid kelas 12 SMA Citra Berkat Tangerang menyusun Karya Tulis Ilmiah dengan tema yang diminati oleh siswa-siswi. Karya Tulis Ilmiah ini merupakan salah satu syarat kelulusan siswa-siswi kelas 12. Dalam penyelesaian proyek Karya Tulis Ilmiah terdapat berbagai tantangan dan momen yang berkesan bagi siswa-siswi yang mengerjakan proyek tersebut.


Murid Kelas 12 menyampaikan perasaan mereka ketika menyusun Proyek Karya Tulis Ilmiah, "Saya merasa tertantang dalam penulisan makalah ini, terlebih lagi saya menulis mengenai tema yang saya minati dan cukup menarik bagi saya." ujar salah satu siswa yaitu Nathanael Lodwig Ananto yang dihubungi melalui WhatsApp. Eugenia Syalom siswi dari kelas 12 IPS 1 juga menyampaikan perasaannya, "Tentunya perasaan saya saat hendak mengerjakan tugas makalah ini sangat senang dan juga saya merasa antusias karena akan memiliki banyak pengalaman baru untuk dapat mencari tahu informasi lebih terkait dengan topik yang akan saya tuangkan kedalam makalah saya", ujarnya. Begitu pula dengan Ananda Gunawan S. dari 12 IPS 1, dan Grace C. Lim dari 12 IPA yang merasa tertantang dan senang.


Tentu saja dalam pembuatan Proyek Karya Tulis Ilmiah ini setiap siswa-siswi mengalami banyak kendala yang dihadapi. Namun mereka pantang menyerah dan terus melanjutkan untuk pengerjaan Proyek ini.


"Kendala tentunya ada dimana salah satunya, dalam mencari beberapa informasi yang tepat dan sesuai dengan tema atau topik yang saya angkat sehingga sumber informasi yang saya angkat ke dalam makalah saya mampu untuk dimengerti dan dapat dipahami dengan baik oleh orang lain. Serta kendala dalam hal waktu, dimana saya harus bisa membagi waktu dengan baik antara pembuatan makalah dengan tugas serta ujian saya apalagi saya sudah kelas 12 pastinya tanggung jawab yang harus dikerjakan pun banyak sehingga kendala waktu kadang yang mungkin saya alami dalam pembuatan makalah," ungkap Eugenia Syalom.


Eugenia Syalom siswi dari 12 IPS 1 ini tidak kehabisan akal untuk memikirkan solusi yang digunakan dalam menghadapi kendala yang ia hadapi. "Solusi yang tentunya saya lakukan adalah merancang kegiatan yang akan saya lakukan dengan baik, saya harus bisa membagi waktu antara pembuatan makalah dan tugas serta ujian yang saya jalankan, misalnya meluangkan sedikit waktu luang saya entah di hari libur ataupun di waktu yang kosong untuk mengerjakan makalah saya agar tidak tertumpuk dengan tanggung jawab saya yang lain, seperti tugas dan juga membagi waktu untuk mempersiapkan ujian. Untuk menentukan informasi yang tepat terkait topik makalah saya tentunya saya akan berkonsultasi dengan Ms.Anik selaku mentor untuk meminta saran dan informasi serta sumber dari proyek makalah saya ini, dimana saya juga meluangkan waktu untuk mencari serta melakukan riset dari berbagai sumber di internet agar dapat menemukan informasi serta sumber yang tepat untuk topik makalah saya," ujarnya.


Berbeda dengan kendala yang dihadapi Eugenia Syalom, Nathanael Lodwig Ananto mempunyai kendala yang berbeda dan solusi untuk mengatasi kendala tersebut, "Penyusunan dan pemilihan kata dalam penulisan, serta time management di tengah banyaknya tugas yang lain. Solusinya untuk penyusunan dan pemilihan kata, saya lebih sering berkonsultasi dengan guru pembimbing. Kemudian untuk time management, saya membuat skala prioritas dengan mengerjakan tugas dari yang tenggat waktunya paling dekat ke yang paling jauh, juga menggunakan waktu yang ada dengan baik dan tidak menunda-nunda jika memiliki kesempatan untuk mengerjakannya," ungkapnya. Adapun momen berkesan yang didapatkan murid kelas 12 saat penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini "Momen yang paling berkesan bagi saya yaitu ketika bisa berdiskusi dan bertukar pikiran dengan guru pembimbing maupun teman-teman diskusi saya dalam pembuatan makalah ini," ujar Nathanael Lodwig Ananto.


Berbeda dengan Ananda Gunawan A yang memiliki kendala dan mengawasi solusi dalam setiap permasalahan nya sendiri, “Yang cukup dasar itu ialah format KTI itu sendiri. Ini adalah kali pertama saya membuat sebuah karya tulis secara utuh. Sebenarnya, saya sendiri pernah membuat laporan untuk POE tetapi format yang dipakai berbeda dengan format yang digunakan KTI, sehingga perlu beradaptasi. Saya sendiri berkonsultasi dengan mentor saya tentang format yang digunakan sudah benar atau belum. Selain itu, KTI ini berjalan selama semester 1. Kami diberikan deadline untuk menyelesaikan bagian-bagian dari KTI ini satu per satu, tetapi beberapa deadline bertabrakan dengan beberapa ujian, sehingga perlu menyesuaikan diri dengan deadline yang diberikan. Cara menghadapinya adalah mengatur jadwal agar tidak berantakan. Terakhir, mencari bahan bacaan untuk kutipan makalah. Tidak semua web dapat digunakan pada KTI ini, karena beberapa di antaranya tidak kredibel, sehingga perlu sedikit waktu dan energi tambahan untuk mencari bahan bacaan yang benar-benar kredibel.” ujarnya, saat diwawancara melalui WhatsApp.


Eugenia Syalom menyampaikan momen yang berkesan saat menjalankan proyek ini, "Moment yang paling berkesan dalam proses pembuatan makalah ini adalah saya mampu untuk menunjukkan kemampuan saya melihat suatu masalah dari berbagai sudut pandang yang ada, dan saya merasa senang karena mampu untuk mengetahui lebih banyak hal yang ingin saya ketahui lebih dalam melalui topik atau permasalahan di sekitar saya lewat penulisan makalah ini. Dan saya juga mendapatkan banyak pengalaman baru untuk mengasah kemampuan saya dalam menuangkan opini serta pendapat saya mengenai topik yang saya pilih untuk dijadikan makalah, dan saya juga mampu untuk mengasah lagi kemampuan menulis yang telah saya miliki melalui proses pembuatan makalah ini."


Sama seperti Eugenia, Grace C. Lim dan Ananda Gunawan juga memiliki momen tersendiri, mereka menyampaikan “Moment yang paling berkesan saat membuat makalah ini adalah ketika melakukan bimbingan, setelah itu saling sharing agar mendapatkan masukkan tentang apa yang harus dituliskan di makalah, selain itu pengalaman menulis makalah juga berkesan untuk saya.” Ujar Grace. “Dari makalah ini saya belajar bahwa komunikasi sangat penting, saya jadi belajar bagaimana cara berkomunikasi dengan baik, terlebih saat ingin berkonsultasi dan mengumpulkan data. Kemudian, dari proyek KTI ini saya mempertajam kemampuan tata bahasa saya, yang kelak bakal bisa dipakai untuk tugas-tugas dan kegiatan kelak. Saya juga belajar untuk berpikir ilmiah, tidak 100% mengandalkan feeling saja. Sehingga apa yang kita argumenkan dapat diakui secara saintifik.” Ujar Ananda Gunawan, saat menceritakan moment mereka.


Murid Kelas 12 SMA menyampaikan pesan untuk menyemangati teman-teman kelas 12 yang saat ini mengerjakan Proyek Karya Tulis Ilmiah di akhir, "Harapannya teman-teman tetap bersemangat selama proses pembuatan makalah ini, karena makalah ini juga menjadi salah satu sarana untuk kita para murid menyalurkan pemikiran ataupun opini kita terkait dengan topik atau masalah disekitar kita yang kita rasa perlu untuk diteliti lebih dalam sehingga saya harap teman-teman bisa terus bersemangat dalam menulis dan mencari segala bentuk informasi yang dibutuhkan selama proses pembuatan makalah ini. Dan tentunya pakailah waktu teman-teman sekalian dengan baik dan selama proses pembuatan makalah dengan sungguh-sungguh." Pesan Eugenia Syalom.


"Untuk teman-teman semua, memang sekarang ini kita sedang padat-padatnya dalam tugas dan juga ujian, tapi jangan menyerah dan tetap semangat karena ini pasti akan segera selesai dan mari berikan yang terbaik sampai kita lulus dari almamater kita ini, God bless!" Pesan Nathanael Lodwig Ananto untuk teman-teman kelas 12.


"Semangat teman-teman yang sedang menulis makalah, berikan hasil yang terbaik untuk tahun terakhir kita.", “Tetap semangat. Kita semua tahu bahwa ini sulit, tetapi ini adalah langkah.” Ucap Grace C. Lim dan Ananda Gunawan saat memberikan kalimat penyemangat bagi kelas 12.

Postingan Terakhir

Lihat Semua
Selamat Hari Kasih Sayang!

Reporter : Violeta & Zerrin | Penyunting : Diandra Tanggal 14 Februari biasa diperingati sebagai hari kasih sayang atau yang lebih akrab...

 
 
 

Comments


White Structure
Give Us Your Feedback
Rate Us
PoorFairGoodVery goodExcellent

Thank You For Your Feedback !

Dapatkan Informasi Terbaru
  • White Facebook Icon
bottom of page