ArlogiC
Reporter: Alkhairani Ghita dan Keviana Oliviera | Editor: Brigitta Noverina Puteri
Jumat 18 Februari 2022, Sekolah Citra Berkat dan Citra Kasih mengadakan kegiatan pre-camp kelas 10 yang diselenggarakan melalui telekonferensi Zoom. Kegiatan ini berlangsung pukul 14.30 WIB sampai 16.00 WIB. Materi yang dibahas pada pre-camp kelas 10 kali ini adalah Six Thinking Hats. Acara ini dipimpin oleh Ms.Dewie dan mendatangkan 3 narasumber yaitu Ms. Rini, Mr. Johan Tanan, dan Kak Ellisa. Kami mewawancarai salah satu narasumber kami yakni Ms. Dewie.
Six Thinking Hats merupakan enam topi berpikir yang dipopulerkan oleh Edward de Bono pada tahun 1986. Fungsinya adalah untuk merencanakan proses berpikir secara rinci, kohesif, dan efektif. Six Thinking Hats terdiri dari 6 warna yang memiliki fungsinya masing-masing. Warna-warna tersebut meliputi warna biru, putih, merah, hitam, hijau, dan kuning. Topi berwarna biru memiliki fungsi yaitu kontrol proses dan gambaran menyeluruh. Topi berwarna putih memiliki fungsi yaitu informasi berupa fakta, data, dan grafik. Topi berwarna merah memiliki fungsi sebagai emosi dimana anda harus bisa menganalisis emosi seseorang. Topi berwarna hitam memiliki fungsi yaitu untuk mengkritik dalam sebuah ide. Topi berwarna kuning memiliki fungsi yaitu optimisme dalam suatu ide. Terakhir, ada topi berwarna hijau yang berfungsi sebagai pemikiran kreatif dan ide-ide baru yang cemerlang.
Materi yang dibawakan oleh Ms. Dewie ini sangat relevan ke dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa kita semua sadari, kita telah menerapkan Six Thinking Hats dalam hidup kita. Ms. Dewie berkata bahwa, beliau telah melihat bahwa Six Thinking Hats ini sangat relevan dengan kebutuhan kita baik di masa sekarang ini maupun masa yang akan mendatang.
Six Thinking Hats ini sangat berpengaruh dalam membuat suatu produk atau mendirikan sebuah startup. Hal ini dikarenakan Six Thinking Hats ini membantu kita mengeluarkan pemikiran dari berbagai sudut pandang yang berbeda sehingga semakin melengkapi realisasi kita menciptakan produk yang tepat sesuai dengan kebutuhan target market.
Kesuksesan startup atau keunggulan produk akan terpengaruhi jika salah satu Six Thinking Hats tidak digunakan dengan baik. Contohnya adalah pada saat suatu tim membuat sebuah acara dan tidak menggunakan topi hitam. Disaat ada kondisi darurat tim tersebut tidak siap untuk menghadapi kondisi seperti ini. Hal ini dikarenakan tim tersebut tidak mendiskusikannya lebih lanjut atau tidak membuat rencana cadangan. Contoh lainnya adalah ketika seseorang ingin memulai bisnisnya pasti ia sudah memikirkan ide tentang bisnisnya dari berbagai hal dan aspek tetapi disini kita tidak mengatakan bahwa orang tersebut menggunakan topi hijau ataupun topi lainnya. Tetapi sebenarnya orang tersebut telah menggunakan Six Thinking Hats dalam kehidupannya sehari-hari sehingga ia dapat mendirikan bisnis nya sendiri.
“Citrapreneurs mengalami pengalaman belajar yang menyenangkan dengan bersama-sama bertumbuh, belajar berkolaborasi satu dengan yang lain, menjadi teman berpikir serta rekan bertindak,” harap Ms. Dewie dalam kegiatan E-Camp kelas 10 secara online yang akan dilaksanakan tanggal 28 sampai 30 Maret 2022 mendatang.
Komentáře