top of page
Gambar penulisscbzine

Bangun Komunikasi yang Baik, Pembawa Acara Daai TV pun Diundang



Dalam acara Seminar yang diadakan di Auditorium Citra Berkat, Sekolah kembali mengundang para orangtua dan siswa untuk belajar dan mendapat informasi seputar cara berkomunikasi yang tepat. Hal tersebut dikemukakan oleh Ms.Dewie Kristianti, SE., M. Pd dalam pembukaan seminar. Acara ini diselenggarakan pada hari Sabtu (14/9) lalu dan dimulai pukul 09.00 WIB. Sekolah mengundang Jovita Maria Ferliana, M.Psi, Psikolog yang merupakan host dari acara televisi ‘Kumpul Keluarga’ di channel Daai TV. Ibu dari 3 buah hati ini memilih untuk membawakan tema “Optimizing Millenials Communication Styles”.


Menurut Jovita Maria, yang juga merupakan penulis dari buku ‘Q&A My Own Diary’, Komunikasi itu sangatlah penting. “Karena dalam keseharian, most all the time berkaitan sama komunikasi. Kita bisa memahami orang lain dengan komunikasi. Kita bisa mengekspresikan perasaan, pikiran, dan perilaku lewat komunikasi. Jadi bisa kita lihat, komunikasi mewarnai seluruh dinamika kehidupan kita. Komunikasi dengan keluarga penting karena keluarga merupakan wadah yang utama, tempat pertama yang mengajarkan nilai moral, kemanusiaan, dan habit yang baik. Kalau sekolah kan hanya men-support sebenarnya. Karena sistem yang paling kuat dan inti adalah keluarga,”jelas Jovita Maria. Beliau juga menambahkan, jika komunikasi anak dan orangtua tidak berjalan dengan baik, maka hubungan akan menjadi renggang, banyak konflik, dan semakin banyak persepsi yang salah antara anak dan orangtua.

Pada awal seminar, Ibu Jovita membahas mengenai generasi Baby Boomers–generasi Alpha. Dilanjutkan dengan pembahasan karakteristik yang dimiliki generasi Z. Menurut beliau, generasi Z merupakan generasi yang diisi oleh orang-orang yang ingin tampil beda, takut dirinya ketinggalan zaman, sering menggunakan teknologi sharing-economy, melakukan sesuatu sendiri (DIY), dan kompetitif.


“Persepsi kita dalam berkomunikasi itu berbeda-beda,”kata Jovita Maria. Perbedaan persepsi memang terkadang dapat memicu timbulnya konflik. Maka dari itu, dibahas pula oleh Ibu Jovita cara mengatasi masalah tersebut. Orangtua dan anak perlu melihat dua sudut pandang yang berbeda agar dapat saling mengerti satu sama lain.


Untuk menghadapi critical parents, Ibu Jovita memiliki tips yang dapat dilakukan oleh anak. Jika memang tidak nyaman dengan perlakuan orang tua tipikal critical parents, anak perlu bicara langsung namun tetap sopan dengan orangtuanya. “Formulanya itu ‘saya merasa…karena…’, dengan begitu orang tua gak bakal marah,”tutur Ibu Jovita.


Selain itu, dibahas pula mengenai pekerjaan 10 tahun kedepan. Beberapa pekerjaan, salah satunya adalah pekerjaan kantoran, sekarang ini tergolong mulai menipis karena sudah banyaknya jumlah pesaing pekerjaan tersebut. Untuk itu, Ibu Jovita menyarankan untuk melakukan yang terbaik karena ruang lingkup lapangan pekerjaan sudah mengecil dan pastinya orang-orang akan lebih selektif dalam memilih pekerja. Generasi Z perlu berlatih untuk tekun, sabar, dan mengambil semua peluang yang berkaitan dengan kerjasama, berpikir panjang, dan berlatih komunikasi yang baik agar dapat bertahan.

32 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Perayaan Valentine Serta Sejarah Valentine

Reporter: Merlyn Yeron & Octwel Friani | Editor: Yolanda Dermawan. Sekitar dua tahun pasca pandemi Covid mewabah, Valentine tidak...

Selamat Hari Kasih Sayang!

Reporter : Violeta & Zerrin | Penyunting : Diandra Tanggal 14 Februari biasa diperingati sebagai hari kasih sayang atau yang lebih akrab...

Comments


bottom of page